My Instagram

Mengenal Mini Lessons Indonesia

Mini Lessons Indonesia (MiLes) terbentuk pada tanggal 24 April 2017 di sebuah kafe di Pontianak. Setahun sebelumnya ide tentang sebuah civic engagement telah hadir namun belum dieksekusi. Ide MiLes ada karena sebelumnya kami (tim) pernah memasuki sebuah komunitas yang kami anggap kurang tepat sasaran. 
Beruntungnya, pada bulan Juni 2017, MiLes mendapat dukungan dana dari Youth4Dev sebesar $85. Hasil dari memenangkan Small Grant Competition yang didukung oleh US Embassy Jakarta dan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).

Arti Lambang

  • Dua garis horizontal berwarna orange atas bawah menggambarkan kesetaraan dalam pendidikan. Orange adalah warna lambang pendidikan.
  • Tiga anak dengan warna-warni yang berbeda berarti keragaman.  Ketiga anak mengangkat tangan ke atas  membentuk huruf ‘M’, yaitu inisial dari MiLes. Berarti pencapaian dan persatuan sebagai hasil dari interaksi yang sehat dalam perbedaan antarbudaya (intercultural).
  • Anak berwarna hijau ditopang oleh satu buku. Anak berwarna merah ditopang oleh dua buku. Sedangkan anak berwarna biru ditopang oleh 3 buku. Inilah yang disebut dengan equity (kesetaraan). Dimana kita harus memberikan pendidikan yang sesuai dengan keperluan anak. Jumlah buku yang berbeda-beda menunjukkan dukunganpada kebutuhan anak akan pendidikan yang berbeda sesuai dengan latar belakang atau pendidikannya.
Apa yang dikerjakan MiLes?
Kita berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu Quality Education.Dengan tag line MiLes: Equity in Education. Jadi, kita ingin mencapai pelayanan kesetaraan pendidikan di masyarakat dengan berfokus pada anak-anak yang tinggal di panti asuhan.
MiLes datang ke panti asuhan setiap akhir minggu, sebanyak 12 kali pertemuan/ panti. Target kita adalah dapat mengunjungi seluruh panti asuhan yang ada di kota pontianak.
MiLes mencoba membantu anak-anak belajar mata pelajaran yang utama di sekolah yaitu: IPA, Matematika dan Bahasa Inggris. Awalnya kami hanya ingin fokus ke Bahasa Inggris. Tetapi mengingat bahwa tidak semua sekolah dasar belajar Bahasa Inggris dan untuk menampung lebih banyak minat dan bakat, maka IPA dan Matematika ditambahkan.
Ternyata tidak cukup hanya membantu mereka memecahkan persoalan sekolah. Perlu juga membantu mereka mengenali diri mereka, peran mereka di masyarakat majemuk dan cara-cara mengatasi konflik. MiLes hadir mengenalkan keunikan adat-istiadat/ kebiasaan/ tradisi masyarakat lokal, nasional dan dunia. 45 menit terakhir setiap pertemuan, kita mengadakan intercultural lesson.
Bangunlah suatu dunia dimana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan –Soekarno. Sesi intercultural ini mencoba menggapai kalimat tersebut.

Tidak Perlu Berlatar Belakang Seorang Guru
Ada beberapa orang tidak berani mendaftarkan diri menjadi volunteer MiLes hanya karena berpikir bahwa ‘Saya tidak kuliah di fakultas pendidikan’. Socrates pun tidak kuliah pendidikan tetapi dianggap guru besar sampai sekarang.
MiLes adalah kumpulan orang-orang kreatif. Bukan hanya pengajar yang dibutuhkan. Tetapi fotographer, dan semua pekerjaan terkait managemen, diplomasi, dan lainnya. Layaknya sebuah komunitas. Lagian, masa iya kita tidak bisa mengajarkan 11+11 pada anak SD kelas dua?

Pencapaian
Minggu depan, 24 Spetember 2017, kita akan mengadakan perpisahan dan kelulusan pertama dengan anak-anak di Panti Asuhan Graha Kasih Bapa. MiLes telah mengadakan 11 pertemuan di sana ditambah satu pertemuan kelulusan. Selanjutnya, kita akan pindah ke panti asuhan lain. Wish us luck!
Walau masih muda, MiLes telah berkolaborasi dengan dua komunitas di Pontianak yaitu Ikatan Duta Bahasa Kalimantan Barat dan Komunitas Beasiswa Uang Jajan. Sabtu, 16 September MiLes juga akan mengajak anak-anak jalan-jalan mengunjungi American Corner Universitas Tanjungpura. Keinginan ini disambut sangat baik oleh pihak Amcor, diterima langsung oleh ibu Yusawinur Barella, selaku Direktur Amcor.

MiLes’s Squad
Volunteer yang ambil bagian di Panti Asuhan Graha Kasih Bapa berjumlah 11 orang. Yaitu: Ardiyanus Winanto, Alicia, Christina Sallem, Irena Pratiwi, Inoarci Cici, Maya Atika, Maria Laurika Simatupang, Mery, Milka, Nita Br. Manullang, dan Ningsih Sepniar Lumban Toruan. Sebelas relawan ini berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda.
Teman MiLes (MiLes’s Friend) di panti berjumlah 25 orang. Dengan tingkat pendidikan kelas 1 SD hingga kelas 3 SMK. 
(Ningss)

Kontak 
E-mail: minilessonsindonesia244@gmail.com
IG: mini.lessons
FB (page): Mini Lessons
Blog: minilessons.blogspot.com


Tidak ada komentar